Apakah kamu pernah merasakan sangat terganggu tanpa sebab apa-apa? Atau tiba-tiba merasa nggak enak? Perasaan berubah dari sedih menjadi marah-marah dan tiba-tiba merasa senang hanya dalam hitungan menit. Hal seperti itu dapat membuat remaja hilang kontrol. Lalu, mengapa emosi seperti roller coaster ini sering terjadi pada remaja?
Berhadapan dengan perubahan secara konstan dan tekanan adalah salah satu jawabannya. Mungkin saja terjadi saat remaja memulai hari pertamanya di sekolah baru dan ia nggak nemuin teman-teman lainnya. Atau terjadi saat timbul keinginan untuk naik tingkat atau menjadi lebih baik dalam olahraga atau aktivitas lainnya yang merupakan salah satu perhatian bagi remaja.
Menjadi remaja berarti berjuang dengan identitas dan self image (jati diri). Diterima di kalangan teman sangatlah penting. Remaja juga menganggap penting saat kali pertama mereka harus terpisah jauh dari orang tua maupun keluarga. Remaja mungkin saja berpikir pada saat inilah harus membuat keputusan sendiri dalam segala hal, tapi di lain sisi merasa terlalu percaya diri dan merasa kesepian pada sisi lainnya dalam satu waktu.
Kebahagiaan dan kenikmatan yang dirasakan dapat juga bikin remaja ngerasa bingung dan mengalami konflik batin. Remaja memerlukan waktu untuk merasa nyaman saat memasuki masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Lingkungan memengaruhi suasana hati dan keseluruhan cara memandang hidup.
Penyebab perubahan mood adalah faktor biologis. Saat pubertas dimulai, tubuh mulai memproduksi hormon kelamin. Hormon ini, progesteron dan estrogen pada gadis remaja dan testosteron pada remaja laki-laki, menyebabkan perubahan fisik pada tubuh remaja. Tetapi, pada beberapa kasus, perubahan tersebut juga menyebabkan perubahan emosi, naik-turun yang menyebabkan perasaan nggak terkontrol.
Perasaan terganggu atau short tempered bisa jadi tanda-tanda depresi. Begitu juga rasa bosen dan tidak punya harapan. Beberapa orang berpikir bahwa depresi, dapat juga memengaruhi mood, menjadi tidak sabar, gampang marah, atau bisa saja hanya sifat bawaan. Saat depresi mulai mengganggu orang lain, saat itulah kamu membutuhkan bantuan konsultan atau ahli terapi yang bisa membantu menghadapi permasalahan tersebut.
====================================================
Kontrol Diri
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempermudah ngendaliin perasaan yang sering berubah-ubah :
- Sadari bawha diri kamu nggak sendiri.
- Aturlah napas; hitunglah napas sampai hitungan kesepuluh. Atau luangin waktu beberapa saat untuk nenangin diri, terutama saat marah. Bicaralah dengan orang yang kamu percaya. Teman dapat saling bantu dan menyadarkan kita bahwa kamu nggak sendiri, ada teman yang bisa diajak bicara.
- Berolahraga; olahraga teratur membantu meningkatkan produksi beta-endorphine, sebuah hormon yang dapat ngontrol stres. Misalnya, lari pagi, tenis, bersepeda. Tidurlah yang cukup. Kelelahan dapat memicu kesedihan dan perasaan nggak enak.
- Berkreasi; ikutlah kegiatan dalam bentuk proyek, misalnya menulis atau membuat jurnal, atau membuat sesuatu dari bahan kayu. Menulis dapat membantumu menuangkan pemikiran dan perasaan.
- Menangislah; nggak ada yang salah dengan menangis. Faktanya, menangis dapat membuat seseorang merasa lebih baik. Bagaimanapun, saat kamu sedih, nggak enak hati, bosan dan tidak ada harapan, dan tidak mampu keluar dari perasaan-perasaan itu, waktunya bertemu penasihat atau dokter.
- Menunggu; lewatin perasaan bad mood dengan menunggu. Perasaan itu bisa lewat begitu saja. Jika perasaan nggak enak atau negatif dirasakan terlalu lama dan mengganggumu saat bersosialisasi dengan lingkungan, bicaralah dengan penasihan di sekolah, orangtua, atau ahli terapi.
====================================================
Sekian dari saya, semoga postingan ini dapat bermanfaat. Mohon maaf apabila ada kekurangan ataupun salah kata. Saya hanya ingin mencoba berbagi.
sumber : buku "99 ideas for Happy Teens".