Kembali, pilot maskapai penerbangan Lion Air tertangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) usai mengonsumsi narkotika jenis sabu-sabu di Hotel Garden Palace, Surabaya, Sabtu (4/2) pukul 03.30 WIB. Sedianya, pelaku akan menerbangkan pesawat JT 708 rute Surabaya-Makassar pada pukul 06.00 WIB.
"Kita sangat menyesalkan, oknum merupakan orang intelek dan sadar hukum. Peristiwa itu menjadi pertanyaan, mengapa melakukan kesalahan," ujar Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air kepada Media Indonesia, Minggu (5/2).
Ia menjelaskan masalah penggunaan obat terlarang oleh pilot merupakan keputusan pribadi masing-masing. Alasannya, pihaknya tidak memungkinkan melakukan pemantauan aktivitas selama 24 jam.
"Kita sudah berupaya melakukan pencegahan maupun upaya penanggulangan lainnya, seperti mengambil sample urine, melakukan sosialisasi akan bahaya dari narkotika. Namun jika masih ada oknum pilot yang menggunakan obat terlarang, itu di luar kendali," paparnya.
Menurut Edward, pilot merupakan orang yang berpedoman dengan aturan, pastinya sudah sangat mengetahui bahwa itu dilarang dan sangat membahayakan banyak orang.
"Mereka pastinya sudah mengetahui apa yang boleh dan apa yang tidak, di aturan kita sudah jelas, dan sudah jelas mengonsumsi obat-obatan itu dilarang. Jadi jika masih ada yang melanggar, tentunya itu perbuatan pribadi, dan kita prihatin," jelasnya.
Pengawasan, tambah Edward, akan diberlakukan melalui tes narkotika menjelang pilot menjalankan kewajibannya. Pengujian diberlakukan secara acak dan berkala.
Di sisi lain, manajemen Lion Air akan berdiskusi dengan pihak Kementerian Perhubungan, Kepolisian, dan BNN. Hal itu dilakukan untuk mecari jalan keluar mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi.
"Kami tidak punya keahlian untuk mendeteksi, jadi kami akan menemukan metode yang tepat untuk melakukan pemeriksaan dan menemukan awak-awak pesawat yang terindikasi mengonsumsi narkoba," ungkapnya.
Edward menolak bila ada desakan yang meminta Lion Air berhenti beroperasi sementara guna menyaring para para pilot yang ditengarai mengonsumsi narkoba. "Jangan mencari sebagian tikus di dalam lumbung, kemudian lumbungnya dibakar. Itu tidak rasional," tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda..
Komentar Tidak Langsung Terbit Karena Akan Dimoderasi Terlebih Dahulu..